Langsung ke konten utama

Sistem Informasi Kesehatanan, Sistem Keamanan Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Laboratorium Medik

 

1.      Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem Kesehatan.

·        Dasar Hukum

  • a.       a. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/1/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang         kesehatan.

b.      b. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi. Pengembangan Sistem                 Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang         petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.

c.      c.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional.

 

·        Tujuan Utama

a.      Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan

b.      Sebagai dasar evidence based bagi sistem kesehatan

c.      Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat

d.      Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan

 

·        Manfaat

1)     Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan

2)     Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat

3)     Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur).

 

·        Masalah-masalah Sistem Informasi Kesehatan

a.      Pengumpulan informasi yang tidak relevan

b.      Kualitas data yang buruk

c.      Duplikasi data

d.      Kurangnya umpan balik

e.      Penggunaan informasi yang kurang optimal

 

·        Contoh Sistem Informasi Laboratorium

a.      Rekam medis

b.      Sistem pencatatan dan pelaporan

c.      SIMPUS

d.      SIRS

e.      SIM

f.       Surveilans

g.      Pemantauan wilayah setempat (PWS)

h.      Sistem kewaspadaan dini (early warning system)

i.       Sistem informasi 

j.       geografik

 

·        Kerangka kerja Sistem Informasi Kesehatan

1.      Sistem informasi kesehatan di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:

a.      Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung

b.      Mengolah data

c.      Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

d.      Memelihara bank data

e.      Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit puskesmas

f.       Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya.

 

2.              Sistem Informasi Kesehatan di rumah sakit memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan :

a.      Memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah sakit(penerimaan pasien, lama rawat,     pemakaian tempat tidur,mortalitas, waktu tunggu dan lain-lain)

b.      Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)

c.      Memantau pelaksanaan sistem rujukan

d.      Mengolah data

e.      Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan Pemerintah setempat

f.       Memelihara bank data

g.      Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit rumah     sakit

h.      Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya.

 

2.      Sistem Keamanan Informasi Kesehatan

    Definisi

Keamanan sistem informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang membahayakan.

·            Beberapa bentuk serangan terhadap keamanan sistem informasi diantaranya:

a.      Interruption

Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia

b.      Modification

Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset.

c.      Interception 

Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau informas.

d.      Fabrication

Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.

 

·        Tujuan Pengamana Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2015) tujuan dari pengamanan sistem informasi ini adalah untuk meyakinkan integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan dari pengolahan data.

Reputasi organisasi akan dinilai masyarakat apabila dapat diyakini oleh:

1.  Integritas (integrity) informasi

2. Kerahasiaan (Confisentiality) informasi 

3. Ketersediaan (Availability) informasi

 

·        Klasifikasi Informasi

1.      Sangat Rahasia

Apabila informasi ini disebarluaskan maka akan berdampak sangat parah terhadap keuntungan berkompetisi dan strategi organisasi. Contoh : rencana bisnis

2.      Konfidensial

Apabila informasi ini disebarluaskan maka ia akan merugikan privasi perorangan, merusak reputasi organisasi. Contoh : informasi pribadi karyawan, promosi atau pemberhentian karyawan.

3.      Restricted

Informasi ini hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu. Contoh :  bisnis organisasi, peraturan organisasi.

4.      Internal Use

Informasi ini hanya boleh digunakan oleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya. Contohnya adalah prosedur, buku panduan

5.      Public

Informasi ini dapat disebarluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi. Contohnya adalah informasi di web.

 

·        Bentuk Ancaman

1.      Ancaman Alam

a. Ancaman air, seperti: banjir, dsb.

b. Ancaman tanah, seperti: longsor, dsb.

2.      Ancaman Manusia

Malicious code (malcodes) seperti virus, dsb

Social engineering Hacking and Cracking Penyuapan, pengkopian tanpa izin, perusakan Peledakan, surat kaleng, perang informasi.

3.      Ancaman Lingkungan

a. Penurunan tegangan listrik atau kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang cukup lama. 

b. Polusi 

c. Efek bahan kimia, seperti: obat pembunuh serangga, semprotan anti api, dll 

d. Kebocoran (misal kebocoran AC, atap bocor karena hujan)

 

·        Hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan hardware adalah antara lain:

1.      Kelistrikan
Hardware komputer sangat tergantung pada listrik.

2.      Kesalahan prosedur

Kesalahapengoperasian sistem oleh manusia juga dapat mengancam integritas sistem dn an data.

3.      Bencana alam dan Politik.

Bencana alam merupakan faktor yang tidak terduga yang bisa mengancam sistem informasi.

 

·        Untuk menghindari atau mengatasi masalah kerusakan hardware pencegahan yang dapat dilakukan adalah antara lain: 

1.       Memasang Stavolt atau UPS (Universal Power Saving)

Dengan adanya stavolt yang berfungsi menstabilkan arus listrik atau UPS yang berfungsi untuk menyediakan daya listrik selama beberapa waktu sehingga kita dapat melakukan proses shutdown secara baik, maka kerusakan akibat listrik dapat diminimalkan

2.       Menggunakan sesuai prosedur

          Penempatan komputer yang benar, menyalakan dan mematikan, serta pemakaian sesuai fungsinya         akan membuat hardware lebih awet Selain itu penggunaan sesuai dengan prosedur khususnya yang         berhubungan dengan kelistrikan akan mengurangi risiko kebakaran misalnya mematikan komputer         hingga stavolt/UPS.

·        Pengamanan Berbasis Software

Kerusakan software dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1. Penggunaan software bajakan

2. Kesalahan prosedur

3. Virus

·        Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kerusakan komputer :

1.      Menggunakan software yang terpercaya baik itu yang berbayar atau open source.

2.      Memasang Antivirus

3.      Backup Sistem Komputer

4.      Lakukan sesuai prosedur

 

3. Sistem Informasi Laboratorium Medik

 Sistem informasi laboratorium yaitu adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan paska analitik.

  •   Komponen dari sistem informasi laboratorium

1.     a.  Perangkat keras

CPU, monitor, keyboard,

printer, barcode reader, dll

2.    b.  Perangkat lunak  

aplikasi yang membantu pengolahan data, contoh: aplikasi LIS

3.    c.  Database

(kumpulan data yang disimpan

dalam server)

4.    d. Jaringan

5.    e. Prosedur

6.    f. Pengguna (dokter, ATLM, admin laboratorium)


            Manfaat yang dapat langsung dirasakan dari penggunaan sistem informasi laboratorium

1            1. Pada pemeriksaan dalam jumlah besar maka Bila tidak dibantu sistem informasi maka akan terjadi keterlambatan penyerahan hasil, Sehingga berpotensi mengurangi angka kepuasan pelanggan

2           2. Dapat mengurangi angka terjadinya kesalahan akibat human error, terutama pada pemeriksaan jumlah besar

3.           3. Pada pemeriksaan yang sedikit akan dapat diatur agar terjadi efisiensi. Sistem informasi dapat mempermudah arus informasi yang diperlukan

 

  Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :

                1.      Input

    •     Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
    •     Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
    •     Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
    •     Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
    •     Buku pencatatan pemakaian reagen
    •     Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis

                2. Output

    • Informasi mengenai biaya pemeriksaan
    • Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
    •  Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
    • Laporan statistik hasil pemeriksaan
    • Laporan keuangan
    •  Laporan pemakaian reagen
    • Laporan pengguna layanan (pelanggan)

    3. Proses

·   Pencatatan data pasien, sampel, instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan, hasil     pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen

·        Perhitungan biaya pemeriksaan

·        Perhitungan statistik laboratorium

·        Perhitungan jumlah pemakaian reagen

·        Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.

           

·        Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :

1.      1. Perencanaan

Dapat digunakan sebagai dasar dalam merencanakan operasional laboratorium dalam jangka pendek dan jangka panjang,

2.      2. Pengendalian

Laporan output pada sistem informasi laboratorium dapat digunakan sebagai dasar tindakan pengendalian untuk kegiatan mendatang

3.      3. Pengambilan Keputusan

Sistem informasi laboratorium berperan dalam penelusuran masalah, desain pemeecahan masalah, dan pemilihan tindakan pemecahan masalah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Dasar Basis Data

Basis Data adalah suatu susunan atau kumpulan operasional data lengkap yang dikelola dan disimpan secara terintegrasi menggunakan metode dengan komputer, sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya. Sistem Basis Data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data dengan  Database Management System  (DBMS) dan basis data. Komponen Sistem Basis Data 1. Data 2. Perangkat Keras ( Hardware ) 3. Perangkat Lunak ( Software ) 4. Pemakai ( User ) Basis Data memiliki keuntungan dan juga resiko, diantaranya : Keuntungan Basis Data yaitu, pengambilan informasi dapat dilakukan cepat dan mudah ; dapat melakukan pengontrolan dan pengawasan data dengan mudah ; keamanan dan proteksi data dilengkapi  password  ; penyimpanan lebih efisien dan lebih hemat secara fisik maupun virtual. Resiko Basis Data yaitu, biaya yang dbutuhkan untuk membuat basis data yang tergolong mahal ; adanya individu baru yang belum mengerti rawa...

ERD (Entity Relationship Diagram)

  Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database. Komponen pembentukan ERD 1.       1.  ENTITAS (ENTITY) Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh : mahasiswa, matkul, dosen, ruangan 2.       2.  HUBUNGAN (RELASI/RELATIONSHIP) Hubungan antara dua jenis entitas dan dipresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas. Contoh : Mahasiswa->Pergi<-Perpustakaan Derajat Relasi Atau Kardinalitas Rasio Menjelaskan jumlah maksim...